Widget HTML #1



Hukum Makan Daging yang Jagalnya Tidak Shalat

 


Apakah boleh makan sembelihan orang yang tidak solat?


Pertanyaan: 

Saudari kita dari jizaan nama beliau doa Jibril -sebagaimana beliau mengenalkan diri- beliau memiliki beberapa pertanyaan wahai samahatusy Syaikh, ketika menyembelih hewan qurban terkadang si penyembelih adalah seorang yang tidak solat akan tetapi ia muslim dan di beberapa acara saya mendengar bahwa seorang yang tidak solat dihukumi kafir apakah saya berdosa memakan daging sembelihan orang seperti ini? Saya meminta faedah jawaban dari anda Syaikh semoga Allah memberikan pahala kepada anda,


Syaikh bin baz rahimahullah menjawab : 

Para ulama semoga Allah merahmati mereka berselisih pendapat tentang orang yang meninggalkan solat namun tidak menyangkal kewajiban solat tersebut atasnya yang ia tahu solat hukumnya wajib atasnya akan tetapi ia suka menggampangkan perkaranya terkadang ia solat terkadang meninggalkannya atau tidak solat sama sekali.


Sebagian ulama berpendapat bahwa orang seperti ini telah melakukan kemungkaran yang sangat besar dan berat lebih besar dari dosa berzina, mencuri, durhaka pada orangtua akan tetapi mereka berpendapat orang tersebut tidak melakukan kufur Akbar yang membuatnya keluar dari agama Islam dan ia masih muslim.


Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa orang itu telah kafir dengan meninggalkan solat tersebut, bilamana seseorang meninggalkan solat secara sengaja meski masih mengakui  kewajiban solat maka ia terhukumi kafir sebab hal tersebut dan ini yang benar dan serta sesuai.


Pendapat kedua ini juga sesuai dengan yang diriwayatkan dari sahabat, bahwa Abdullah bin syaqiq Al aqily seorang tabiin yang mulia berkata: 


“Para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak melihat ada 1 perbuatan dalam Islam yang ketika ditinggalkan mengakibatkan kafir kecuali solat maka jadilah orang yang meninggalkan solat dihukumi kafir meski ia tetap meyakini kewajibannya”


Seperti inilah hukumnya sebagaimana sabda nabi shallallahu alaihi wasallam: 

"Perjanjian kami dengan seseorang antara kufur dan syirik adalah meninggalkan solat". (HR.muslim dalam shohih beliau) 


Dan hadist hadist yang shahih dimana yang semakna dengan ini sangatlah banyak yang menunjukkan kafirnya seseorang yang meninggalkan salat meski ia masih meyakini akan kewajibannya, baik iya laki-laki maupun perempuan.


Inilah yang benar maka dengan begitu berarti sembelihannya tidaklah halal untuk dimakan, dan sembelihannya adalah bangkai sebagaimana sembelihan orang majusi dan yang serupa dengan mereka.


Adapun sembelihan Yahudi dan Nasrani maka halal dikonsumsi kaum muslimin karena mereka adalah ahlul kitab,


Adapun sembelihan orang yang kafir karena meninggalkan salat, beribadah kepada mayit, beristigosah kepada mayit, mencela agama, ataupun mengolok-olok agama maka yang seperti ini adalah kafir dan lebih berat dari orang Yahudi dan Nasrani, hukum sembelihannya tidak halal, tidak suci dan tidak boleh dikonsumsi kaum muslimin.


Sudah selayaknya kita memperhatikan hal ini dan memperingatkan kaum muslimin dari bermudah-mudahan dalam perkara meninggalkan salat


Adapun bagi orang-orang yang menyangkal akan wajibnya salat seperti ucapan: 


Salat tidaklah wajib, atau ia mengolok-olok salat maka yang seperti ini adalah kafir menurut pendapat seluruh ahli ilmu, ketika ia menyangkal wajibnya salat dan mengolok-olok orang yang salat, serta mereka berpendapat bahwa orang yang salat itu adalah orang yang kurang akal maka yang seperti ini jelas adalah kufur Akbar kita berlindung kepada Allah darinya. 


Teks asli:


هل تجوز ذبيحة تارك الصلاة؟

السؤال: أخت من جيزان اسمها دعاء جبريل -كما سمت نفسها- تسأل مجموعة من الأسئلة، خمسة أسئلة في الواقع.. سماحة الشيخ، في سؤال لها تقول: عندما تذبح ذبيحة لنا أحياناً يذبحها إنسان لا يصلي، ولكنه مسلم، وقد سمعت في هذا البرنامج أن الذي لا يصلي يعتبر كافر، فهل علي إثم إذا أكلت من لحم هذه الذبيحة، أفيدونا أفادكم الله؟


الجواب: اختلف العلماء رحمة الله عليهم في الرجل الذي يدع الصلاة وهو لا يجحدها، يعلم أنها فرض وأنها واجبة عليه، ولكنه يتساهل فيصلي تارة ويدع الصلاة أخرى، أو لا يصلي بالكلية؟


فذهب جمع من أهل العلم إلى أنه قد أتى منكراً عظيماً أعظم من الزنا وأعظم من السرقة وأعظم من العقوق، لكنه لا يكفر كفراً أكبر بل كفر أصغر، هكذا قال جمع من أهل العلم، وبهذا قالوا: تحل ذبيحته؛ لأنه لا يزال مسلماً.

وذهب آخرون من أهل العلم إلى أنه يكفر بذلك، متى ترك الصلاة عمداً ولو لم يجحد وجوبها فإنه يكفر بذلك، وهذا هو الصواب هذا هو الحق، وهذا هو المروي عن الصحابة ، قال عبد الله بن شقيق العقيلي التابعي الجليل: لم يكن أصحاب رسول الله ﷺ يرون شيئاً من الأعمال تركه كفر إلا الصلاة . فجعلوا ترك الصلاة كفراً، وإن لم يجحد وجوبها، وهكذا يقول ﷺ: العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر، ويقول عليه الصلاة والسلام: بين الرجل وبين الكفر والشرك ترك الصلاة رواه مسلم في الصحيح، والأحاديث الصحيحة في هذا كثيرة تدل على أن من تركها كفر وإن لم يجحد وجوبها، سواءً كان رجلاً أو امرأة.

هذا هو الصواب وبهذا تكون ذبيحته غير حل، إذا ذبح ذبيحة تكون ذبيحته ميتة كذبيحة المجوسي وشبهه، ذبيحة اليهودي حل، ذبيحة النصراني حل؛ لأنه من أهل الكتاب، أما ذبيحة الكافر بترك الصلاة أو بعبادة الأموات والاستغاثة بالأموات أو بسب الدين أو بالاستهزاء بالدين هؤلاء كفار أشد من اليهود والنصارى ، تكون ذبيحتهم غير صحيحة وغير ذكية وغير مباحة.

فينبغي الانتباه لهذا، والحذر من التساهل في هذا الأمر، أما من جحد وجوبها وقال: ما هي بواجبة، أو استهزأ بها فهذا كافر عند جميع أهل العلم، إذا جحد وجوبها واستهزأ بالمصلين ورأى أنهم ناقصو العقول بأداء هذه الصلاة، فهذا كفر أكبر نعوذ بالله. 


Link Sumber : https://shorturl.at/VHjbr

Alih Bahasa : Ustadz Faishal Abu Hamzah

Pengajar Ma’had Al-Makna Al-Islami 

Lumajang, 28 Dzulqa’dah 1446H


Posting Komentar untuk "Hukum Makan Daging yang Jagalnya Tidak Shalat"

Yuk Jadi Orang Tua Asuh Santri Penghafal Al Qur’an