Bolehkah Patungan Kurban untuk Kambing atau Patungan Lebih dari 7 Orang untuk Sapi atau Unta?

 

Pertanyaan:

Saya, istri dan anak-anak berjumlah 8 orang apakah cukup berkurban dengan satu hewan kurban saja atau setiap orang satu hewan kurban? Dan kalau cukup satu hewan kurban apakah boleh saya bersama dengan tetangga bermusyarakah (urunan) di dalam satu hewan kurban? 

Ringkasan jawaban: 

Dibolehkan menyembelih satu hewan kurban dari 1 kambing oleh seseorang dan keluarganya atau dari seorang yang ia suka dari kaum muslimin dibolehkan pula 7 orang untuk satu unta juga sapi, 

Yang tidak diperbolehkan adalah 1 kambing untuk 2 orang atau lebih yang mereka urunan membelinya sebagaimana tidak boleh urunan 8 orang atau lebih untuk unta dan sapi.

Jawaban: 

Segala puji bagi Allah, bilangan dibolehkannya menyembelih hewan kurban, dibolehkan 1 orang menyembelih seekor kambing untuk dirinya dan keluarganya atau seseorang dari kaum muslimin yang ia sukai. 

Karena sebuah hadis dari Ummul mukminin Aisyah semoga Allah ridho kepada beliau, “Sesungguhnya nabi shallallahu alaihi wasallam meminta seekor domba bertanduk, yang berjalan, berlutut dan melihat dalam kehitaman (warna kulitnya hitam) lalu dibawakan untuk disembelih sebagai kurban. 

Lalu beliau berkata kepadanya (Aisyah) : Wahai Aisyah, bawakan pisau Lalu ia melakukannya. Kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam mengambil pisau tersebut dan mengambil domba, lalu menidurkannya dan menyembelihnya dengan mengatakan : Bismillah, wahai Allah! Terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari umat Muhammad, kemudian menyembelihnya.” (HR.muslim)

Note: apa yang dalam teks asli bahasa arab dibawah bertanda kurung adalah tafsir bukan asli teks hadist)

Dan dari Abu Ayyub Al Anshari semoga Allah ridho kepada beliau berkata: “Ada seseorang di masa nabi shallallahu alaihi wasallam berkurban dengan seekor kambing untuknya dan juga keluarganya mereka memakan dan membagikannya.”(HR.ibnu Majah dan at Tirmidzi dan beliau mensohihkannya, hadis ini juga dishohihkan oleh Albani di dalam shohih at Tirmidzi 1216)

Maka apabila seseorang ingin berkurban dengan seekor kambing domba atau kambing kacang untuk dirinya dan juga keluarganya maka ini dibolehkan baik dari mereka yang masih hidup atau telah meninggal dunia,

Dan jika tidak diniatkan untuk seseorang dari anggota keluarganya maka perkaranya menjadi umum siapa saja yang menjadi ahlul baitnya baik secara bahasa atau urf.

Adapun secara urf adalah siapa saja yang menjadi bagian dari orang yang ia nafkahi bisa dari istri-istri, anak-anak atau kerabat. Adapun secara bahasa maka setiap kerabat dekat baik itu dari keturunannya, keturunan ayahnya, keturunan kakeknya, atau keturunan dari kakek ayahnya.

Dibolehkan berkurban 1 unta atau sapi dari 7 orang sebagaimana boleh berkurban 1 kambing untuk satu orang.

Maka apabila seseorang berkurban unta atau sapi untuk 7 orang termasuk dirinya dan anggota keluarganya maka ini boleh karena sesungguhnya nabi shallallahu alaihi wasallam menjadikan seekor unta gemuk dan sapi untuk 7 orang sebagaimana kambing untuk 1 orang di dalam urusan sembelihan karena dalam perkara ini tidak ada beda antara sembelihan dengan qurban.

Apakah boleh satu ekor kambing untuk dua orang atau lebih banyak dari itu? 

Tidak dibolehkan satu kambing untuk dua orang atau lebih banyak dari itu yang mana mereka urunan untuk menyembelihnya karena tiadanya dalil yang menunjukkan atas hal tersebut baik di dalam Alquran maupun as-sunnah sebagaimana tidak boleh seseorang urunan untuk membeli unta atau sapi sedangkan jumlah mereka 8 orang atau lebih dari itu (akan tetapi dibolehkan urunan 7 orang untuk unta dan sapi).

karena sesungguhnya ibadah sifatnya adalah tauqifiyah (menunggu dalil ada baru boleh mengerjakan) yang sifatnya ditentukan jumlah dan caranya dan cara diatas (urunan 8 orang atau lebih untuk membeli seekor unta/sapi) bukanlah cara urunan di dalam mencari pahala kurban dan sungguh telah dijelaskan bagaimana tata cara urunan yang dibolehkan serta tidak dilarang untuk itu sebagaimana telah dijelaskan di atas 

Silakan merujuk pada faedah soal jawab nomor 45757 dan nomor 296398.

Teks asli:

أنا وزوجتي وأولادي ثمانية أشخاص فهل يكفينا أضحية واحدة أم لكل شخص أضحية؟ فإن كانت تكفي واحدة فهل يجوز أن أشترك أنا وجاري في أضحية واحدة؟

ملخص الجواب:

تُجزىء الأضحية الواحدة من الغنم عن الرجل وأهل بيته ومن شاء من المسلمين ويجزئ سبع البعير أو سبع البقر عما تجزئ عنه الواحدة من الغنم. لا تجزئ الواحدة من الغنم عن شخصين فأكثر يشتريانها فيضحيان بها، كما لا يجزئ أن يشترك ثمانية فأكثر في بعير أو بقرة.

الجواب

الحمد لله.

العدد الذي تجزىء عنه الأضحية

تُجزىء الأضحية الواحدة من الغنم عن الرجل وأهل بيته ومن شاء من المسلمين؛ لحديث عائشة رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلّم أمر بكبشٍ أقرن يطأ في سواد، ويبرك في سواد، وينظر في سواد فأُتي به ليضحي به فقال لها: يا عائشة هلمي المدية (أي أعطيني السكين) ففعلت ثم أخذها وأخذ الكبش فأضجعه ثم ذبحه (أي أخذ يستعد لذبحه) ثم قال: بسم الله، اللهم تقبل من محمد، وآل محمد، ومن أمة محمد ثم ضحى به. رواه مسلم

وما بين القوسين تفسير وليس من أصل الحديث.

وعن أبي أيوب الأنصاري رضي الله عنه قال: كان الرجل في عهد النبي صلى الله عليه وسلّم يضحي بالشاة عنه وعن أهل بيته، فيأكلون ويطعمون. رواه ابن ماجه والترمذي وصححه. وصححه الألباني في صحيح الترمذي 1216

فإذا ضحى الرجل بالواحدة من الغنم الضأن أو المعز عنه وعن أهل بيته أجزأ عن كل من نواه من أهل بيته من حي وميت، فإن لم ينو شيئاً يعم أو يخص دخل في أهل بيته كل من يشمله هذا اللفظ عرفاً أو لغة، وهو في العرف لمن يعولهم من زوجات وأولاد وأقارب، وفي اللغة: لكل قريب له من ذريته وذرية أبيه وذرية جده وذرية جد أبيه.

ويجزىء سبع البعير أو سبع البقر عما تجزئ عنه الواحدة من الغنم، فلو ضحى الرجل بسبع بعير أو بقرة عنه وعن أهل بيته أجزأه ذلك؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلّم جعل سبع البدنة والبقرة قائماً مقام الشاة في الهدي فكذلك يكون في الأضحية لعدم الفرق بينها وبين الهدي في هذا.

هل تجزئ الواحدة من الغنم عن شخصين فأكثر؟

لا تجزئ الواحدة من الغنم عن شخصين فأكثر يشتريانها فيضحيان بها؛ لعدم ورود ذلك في الكتاب والسنة، كما لا يجزئ أن يشترك ثمانية فأكثر في بعير أو بقرة (لكن يجوز اشتراك سبعة في بعير أو بقرة)؛ لأن العبادات توقيفية لا يجوز فيها تعدي المحدود كمية وكيفية، وهذا في غير الاشتراك في الثواب، فقد ورد التشريك فيه بدون حصر كما سبق.

وينظر للفائدة، جواب السؤال رقم (45757) ورقم (296398).

والله أعلم.

Link Sumber : https://shorturl.at/YodTs

Alih Bahasa : Ustadz Faishal Abu Hamzah

Pengajar Ma’had Al-Makna Al-Islami 

Lumajang, 22 Dzulqa’dah 1446H