Widget HTML #1



Mengakhirkan Waktu Shalat Dosanya Lebih Besar Dari Zina, Membunuh, dll?

 


Pertanyaan: 

Ada perkataan bahwa seseorang yang mengakhirkan 1 waktu solat saja (dalam keadaan ikhtiar atau ia luang tak ada halangan syar'i) dosanya lebih besar dari membunuh, zina, minum khomr, dan mencuri dengan ijma para ulama?


Kami memohon penjelasan dalil atas perkataan diatas, semoga Allah memberkahi anda.


Jawab: 

Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabat Amma ba'du.


Yang shahih, sesungguhnya seseorang yang meninggalkan solat hingga keluar dari waktunya sengaja tanpa udzur tidaklah sama dengan seseorang yang mengakhirkan waktu solat dari waktunya yang ikhtiyari. Yang kedua ini bukanlah dikatakan meninggalkan solat 


Imam Ibnu qayyim dalam kitabnya ash-Sholah berkata,


“Kaum muslimin tidak berbeda pendapat tentang keadaan seseorang yang meninggalkan solat fardhu secara sengaja merupakan seberatnya dosa, paling besarnya dosa dari dosa dosa besar. Dan dosanya lebih berat dari dosa membunuh,mengambil harta orang lain tanpa Haq (mencuri, merampok, menjambret dll), zina, mencuri, minum khomer ia akan berhadapan dengan hukuman dan murka Allah kehinaan Dunia dan akherat.”


Ulama berbeda pendapat tentang hukuman mati atasnya, cara melaksanakan dan dalam kekufurannya silahkan lihat fatwa nomor 130853


Adapun dalil dari masalah ini, tidaklah sama antara seorang yang meninggalkan solat dengan pelaku dosa dosa besar.


Nash Nash yang datang dari kerasnya hukuman bagi yang meninggalkan solat yang tidak diperlakukan sama dengan pelaku dosa besar lainnya adalah orang yang meninggalkan solat dikatakan tentangnya bahwa ia telah kafir oleh banyak ulama, karena beratnya hukuman atas orang yang meninggalkan solat, yang tidak seorang ulama pun berkata tentang kekufuran pelaku zina atau pembunuh dan dengan ini imam Ibnu Utsaimin rahimahullah mengambil dalil dengan perkataan beliau:

“Adapun orang yang kadang solat kadang tidak, kami katakan tentangnya ia tidak kafir dan dosanya lebih berat dari pelaku zina, peminum khomer dan pembunuh karena sungguh ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa sesungguhnya ia telah kafir, dan Allah lebih mengetahui.”


Teks asli: 


السؤال

الذي يؤخر صلاة واحدة فقط عن وقتها الاختياري، قد قام بكبيرة أكبر من قاتل النفس، والزاني، وشارب الخمر، والسارق. بإجماع المسلمين. أريد نص الدليل الذي استدلوا به كاملا، مع الشرح.

وبارك الله فيكم.


الإجابــة

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:


فللتصحيح إنما هذا الحكم في من ترك الصلاة حتى يخرج وقتها عمدا دون عذر، وليس فيمن أخرها عن وقتها الاختياري، فلا يسمى ذلك تاركا.


قال ابن القيم في كتابه الصلاة: لا يختلف المسلمون أن ترك الصلاة المفروضة عمدا من أعظم الذنوب، وأكبر الكبائر، وأن إثمه أعظم من إثم قتل النفس، وأخذ الأموال، ومن إثم الزنا، والسرقة، وشرب الخمر. وأنه متعرض لعقوبة الله وسخطه، وخزيه في الدنيا والآخرة. ثم اختلفوا في قتله، وفي كيفية قتله، وفي كفره. اهـ.


وراجع الفتوى رقم: 130853 .


أما عن الدليل على هذه المسألة: فلا مقارنة بين ترك الصلاة وبين غيرها من كبائر الذنوب، فالنصوص الواردة في التغليظ على تارك الصلاة لا يوازنها شيء، وتارك الصلاة قد قال بكفره كثير من العلماء لعظم جرمه، ولم يقل أحد بكفر الزاني، ولا القاتل. وهذا ما استدل به ابن عثيمين- رحمه الله- إذ يقول: الذي يصلي ويترك، هذا إذا قلنا: لا يكفر فذنبه أعظم من الزنا، وشرب الخمر، وقتل النفس؛ لأنه أتى أمرا يرى بعض العلماء أنه كافر. اهـ. 


والله أعلم.


Link Sumber : https://shorturl.at/W9xsc

Alih Bahasa : Ustadz Faishal Abu Hamzah

Pengajar Ma’had Al-Makna Al-Islami 

Lumajang, 22 Syawal 1446H

Posting Komentar untuk "Mengakhirkan Waktu Shalat Dosanya Lebih Besar Dari Zina, Membunuh, dll?"

Yuk Jadi Orang Tua Asuh Santri Penghafal Al Qur’an