Hukum Membangun Masjid dari Harta Orang Kafir
Soal:
Apakah boleh menerima harta dari orang Nasrani untuk dipergunakan membangun masjid?
Jawab:
Segala puji bagi Allah dan solawat serta salam semoga tercurah atas nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam keluarga dan para sahabatnya amma ba'du.
Sesungguhnya dalam syariat dibolehkan menerima hadiah dari orang kafir begitu juga boleh menerima donasi atau sumbangan dari mereka dalam membangun masjid dan penjelasan tersebut telah dijelaskan tersendiri dalam fatwa nomor 6261. dan tidak ada ibroh harta tersebut didapatkan dari jalan halal atau haram karena membangun masjid dan selainnya dari kepentingan umum/bukan pribadi tidak disyaratkan harus didapat dari harta halal.
Imam an Nawawi dalam Syarah muhadzdzab berkata:
Pembahasan, imam Al Ghazali berkata: “Jika di diri seseorang ada harta haram dan ia berkeinginan untuk bertaubat dan berlepas diri darinya maka apabila harta itu memiliki pemilik yang tertentu wajib atasnya memberikan kepada orang tersebut atau wakilnya dan apabila orang tersebut meninggal maka wajib diberikan kepada ahli warisnya dan apabila pemiliknya tidak diketahui dan sudah berupaya untuk mencarinya maka diperuntukkan harta tersebut untuk kemaslahatan kaum muslimin secara umum seperti gedung yang diperuntukkan untuk fasilitas umum, ribadh di jalan Allah, membangun masjid-masjid atau membangun jalan menuju kota Mekah dan semisal dari hal tersebut dalam perkara-perkara yang menjadi kemaslahatan bagi kaum muslimin, dan Allah yang lebih mengetahui..”
Teks Asli:
السؤال
هل يجوز قبول مال رجل نصراني كتبرع لبناء مسجد؟
الإجابــة
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد: فإن الشرع قد أباح قبول هدية الكافر، وحيث كان ذلك جائزا جاز قبول تبرعه في بناء المسجد. وقد سبق بيان ذلك مفصلا في الفتوى رقم: 6261. ولا عبرة بكون هذا المال ناشئا عن حلال أو حرام؛ لأن بناء المساجد - كغيرها من المرافق العامة - لا يشترط أن يكون مصدر ما تشيد به من حلال. قال النووى في شرح المهذب: فرع: قال الغزالي: إذا كان معه مال حرام وأراد التوبة والبراءة منه، فإن كان له مالك معين وجب صرفه إليه أو إلى وكيله، فإن كان ميتا وجب دفعه إلى ورثته، وإن كان لمالك لا يعرفه ويئس من معرفته فينبغي أن يصرفه في مصالح المسلمين العامة، كالقناطر والربط والمساجد ومصالح طريق مكة، ونحو ذلك مما يشترك فيه المسلمون. اهـ والله أعلم.
Link sumber : https://shorturl.at/fL8iA
Alih Bahasa: Ustadz Faishal Abu Hamzah
Pengajar Ma’had Al-Makna Al-Islami
Posting Komentar untuk "Hukum Membangun Masjid dari Harta Orang Kafir"
Posting Komentar