Apakah Diterima Puasa & Ibadah Mereka yang Tidak Shalat?
Soal:
Disana ada orang yang berpuasa dan melaksanakan sebagian ibadah lainnya akan tetapi ia tidak mengerjakan solat apakah puasa dan ibadahnya diterima?
Syaikh bin baz menjawab:
Dengan menyebut nama Allah segala puji bagiNya,
Menurut pendapat yang sohih seorang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan mengingkari kewajiban solat maka terhukumi Kufur Akbar (murtad) dengannya berarti puasa dan sebagian ibadah yang dikerjakan tidaklah sah sampai ia bertaubat kembali kepada Allah. Berdasarkan firman Allah subhanahu Wa ta'ala, “Dan sekiranya mereka berbuat syirik maka niscaya semua amalnya akan terhapuskan.” (QS. Al-An'am; 88). Dan juga yang telah dijelaskan dalam banyak ayat dan hadist-hadist nabi shallallahu alaihi wasallam mengenai makna di atas.
Sebagian ahli ilmu juga berpendapat bahwasanya orang tersebut tidak melakukan kufur akbar atau kekufuran yang menyebabkan seseorang murtad, tidak batal pula ibadah-ibadah yang ia kerjakan selama tidak mengingkari kewajiban salat lima waktu karena ia meninggalkan salat karena 'mengentengkan' dan malas.
Pendapat yang shahih adalah yang pertama, bahwasanya dia dihukumi kufur Akbar karena kesengajaannya meninggalkan salat meskipun ia masih meyakini salat lima waktu hukumnya wajib. Karena dalil-dalil yang sangat banyak mengenai perkara ini, sebagiannya adalah sabda nabi shallallahu alaihi wasallam, “Antara seseorang,syirik dan kekufuran adalah meninggalkan salat” (HR. Muslim dalam sohih nya)
Juga hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah radhiyallahu ta'ala anhuma, “Perjanjian kami dan mereka adalah salat, barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh ia telah kafir" (Dikeluarkan oleh imam Ahmad rahimahullah ta'ala & ashabus sunan yang 4 dengan sanad yang shohih dari hadis buraidah bin hushaib al-aslami)
Dan juga Al-allaamah Ibnu Qayyim rahimahullah ta'ala menerangkan panjang lebar tentang kafirnya orang yang meninggalkan salat tersebut di dalam kitab beliau buah karya yang independen tentang hukum orang yang meninggalkan salat yang layak untuk kita kaji ulang atau murojaah untuk mendapatkan faedah di dalamnya (1)
(1) Diterbitkan dalam majalah ad dakwah terbitan (1451) tanggal 20/02/1415H (31 tahun yang lalu) kumpulan fatwa dan perkataan-perkataan syekh bin baz 10/267
Teks asli:
هل يقبل صيام وعبادة من لا يصلي؟
س: هناك من يصوم ويؤدي بعض العبادات ولكنه لا يصلي، فهل يقبل صومه وعبادته؟
ج: بسم الله، والحمد لله.
الصحيح: أن تارك الصلاة عمدًا يكفر بذلك كفرًا أكبر، وبذلك لا يصح صومه ولا بقية عباداته حتى يتوب إلى الله سبحانه؛ لقول الله : وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [الأنعام:88] وما جاء في معناها من الآيات والأحاديث.
وذهب جمع من أهل العلم إلى أنه لا يكفر بذلك كفرًا أكبر، ولا يبطل صومه ولا عبادته إذا كان مقرًا بالوجوب، ولكنه ترك الصلاة تساهلا وكسلا.
والصحيح: القول الأول، وهو أنه يكفر بتركها كفرا أكبر إذا كان عامدا ولو أقر بالوجوب؛ لأدلة كثيرة، منها قول النبي ﷺ: بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة خرجه مسلم في صحيحه، من حديث جابر بن عبدالله رضي الله عنهما، ولقوله ﷺ: العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر خرجه الإمام أحمد، وأهل السنن الأربع بإسناد صحيح، من حديث بريدة بن الحصيب الأسلمي .
وقد بسط العلامة ابن القيم رحمه الله القول في ذلك في: رسالة مستقلة في أحكام الصلاة وتركها، وهي رسالة مفيدة تحسن مراجعتها والاستفادة منها[1].
نشرت في مجلة الدعوة في العدد (1451) بتاريخ 20 / 2 / 1415 هـ. (مجموع فتاوى ومقالات الشيخ ابن باز 10/ 267).
Link sumber : https://shorturl.at/OEnmK
Alih Bahasa:
Ustadz Faishal Abu Hamzah
Pengajar Ma’had Al-Makna Al-Islami
Posting Komentar untuk "Apakah Diterima Puasa & Ibadah Mereka yang Tidak Shalat?"
Posting Komentar