Widget HTML #1



Hidayah itu Semakin Memudar

 



“Perlahan hidayah yang begitu berharga itu telah memudar,

Sampai-sampai hilang semangatku untuk beramal,


Ia futur sedang mendera, 

Perlahan menyerang keimanan,

Tak terasa lagi ketenangan, kebahagiaan 

saat aku berada di atas ketaatan,


Sejenak..

Teringat nasehat ayah tepat sebelum ia meninggalkan dunia,


“Nak ketika lelah dalam taat itu datang 

dan mengusik hatimu untuk menyerah,

Ingat begitu mahalnya hidayah, 

begitu bernilainya istiqamah, 

dan engkau telah Allah pilih menjadi salah satu penerimanya,

maka Jangan pernah engkau lepaskan walau apapun taruhannya”


Futur adalah penyakit yang sangat ganas, namun tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Dia pun menurunkan obatnya. Akan mengetahuinya orang-orang yang mau mengetahuinya, dan tidak akan mengetahuinya orang-orang yang enggan mengetahuinya.


Diantara obat penyakit futur adalah:


1. Memperbaharui keimanan. Yaitu dengan mentauhidkan Allah dan memohon kepada-Nya agar ditambah keimanan, serta memperbanyak ibadah, menjaga shalat wajib yang lima waktu dengan berjama’ah, mengerjakan shalat-shalat sunnah rawatib, melakukan shalat Tahajjud dan Witir. Begitu juga dengan bersedekah, silaturahmi, birrul walidain, dan selainnya dari amal-amal ketaatan.


2. Merasa selalu diawasi Allah Ta’ala dan banyak berdzikir kepada-Nya.


3. Ikhlas dan takwa.


4. Mensucikan hati (dari kotoran syirik, bid’ah dan maksiat).


5. Menuntut ilmu, tekun menghadiri pelajaran, majelis taklim, muhadharah ilmiyyah, dan daurah-daurah syar’iyyah.


6. Mengatur waktu dan mengintrospeksi diri.


7. Mencari teman yang baik (shalih).


8. Memperbanyak mengingat kematian dan takut terhadap su-ul khatimah (akhir kehidupan yang jelek).


9. Sabar dan belajar untuk sabar.


10. Berdo’a dan memohon pertolongan Allah (al-Futur Mazhaahiruhu wa Asbaabuhu wal ‘Ilaaj, hal. 88-119)


@al.makna

Lumajang, 23 Sya’ban 1445H

Posting Komentar untuk "Hidayah itu Semakin Memudar"

Yuk Jadi Orang Tua Asuh Santri Penghafal Al Qur’an