Widget HTML #1



Dzikir yang lemah, Dzikir yang kurang





Pertanyaan :

Assalamualaikum, Afwan ustadz ana ijin bertanya , 
  1. Apakah hukumnya ketika berdzikir hanya di lisankan saja namun hatinya tidak condong mengingat kepada Allah dan dzikir tersebut apakah tetap di terima sah/diperbolehkan ?
  2. Bagaimana hukumnya berdzikir dengan bacaan2 yang ada di buku dzikir pagi-petang kita hafal dengan bacaan tersebut tapi tidak hafal artinya , dan kita berdzikir dengan hanya lisan saja. ?
Jazaakumullahu khoyron ustadz

Dari Ummu Azzahra, Sragen - Jawa Tengah


Jawaban :

Berdzikir dengan lisan saja tanpa hadirnya hati adalah boleh dan dzikirnya sah. Tapi ia termasuk dzikir yang lemah dan kurang. Imam Nawawi rahimahullaah mengatakan, berkata qhadi Iyadl rahimahullaah,"Dzikir kepada Alloh ada dua bentuk, dzikir dengan hati dan dzikir dengan lisan. Adapun dzikir dengan lisan semata termasuk selemah-lemahnya dzikir. 

Walaupun begitu padanya tetap ada keutamaan yang besar sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam." (Syarah shahih Muslim, 15/17)

Adapun berdzikir dengan bacaan yang ada di buku dzikir pagi petang maka tidak mengapa, dan ini adalah kemudahan dari Allah ta'aalaa. 

Karena dalam buku tersebut dikumpulkan berbagai macam bacaan dzikir dan kita tidak perlu mencari satu persatu dalam al Quran maupun kitab-kitab hadits. (Kami menyarankan agar memilih buku-buku dzikir yang ada catatan kaki berupa takhrij hadits, sehingga kita tahu dzikir tersebut ada landasannya atau tidak).

Menghafal dzikir tanpa mengetahui maknanya juga termasuk dzikir yang lemah. Ibnu Qayyim rahimahullaah mengatakan,"Dzikir dengan hati membuahkan makrifat, menumbuhkan kecintaan, sifat malu, rasa takut, muraqabah (merasa diawasi Allah), terhindar dari sifat meremehkan ketaatan serta bermudah-mudah dalam maksiat dan keburukan. 

Adapun berdzikir hanya dengan lisan saja tidak akan mendapat keutamaan tersebut. Sekiranya dapatpun maka ia sangatlah lemah." (al Wabilus Shaib, 221)

Maka yang lebih utama adalah berdzikir dengan lisan disertai hadirnya hati. Dan hadirnya hati akan terbantu dengan mengetahui makna bacaan yang kita baca. Walloohu ta'aalaa a'lam.




Dijawab oleh :
Ustadz Abul Yasa’ Eko Setyawan
Mudir Ma’had Ibnu Utsaimin

Posting Komentar untuk "Dzikir yang lemah, Dzikir yang kurang"

Yuk Jadi Orang Tua Asuh Santri Penghafal Al Qur’an